SEMANGAT WANITA PARUH BAYA
Dengan Umurnya 48 tahun, wanita ini tampak tegar menghadapi hidupnya. Meski
usianya sudah memasuki kepala empat Dia masih sangat gesit dan bersemangat
menghidupi ke empat anaknya. Tampak di raut wajahnya yang kelelahan dia masih
tetap semangat pergi berjualan.
Sekitar empat tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2010, wanita ini di
tinggal suaminya yang telah mendahulinya, tampak raut sedih yang tak terkira di
wajahnya.
Wanita ini memiliki empat orang anak, satu oarng wanita dan tiga orang
lelaki. Wanita ini sudah terjun kedunia bisnis sejak tahun 1998, Ia berjualan
untuk menghidupi keluarganya, tak terkira berapa banyak keringat yang telah ia
korban kan untuk menghidupi keluarganya. Dengan semangatnya itu kini dua orang
anaknya telah duduk di bangku perkuliahan di salah satu Universitas ternama di
Tanjungpinang.
Sewaktu suaminya masih hidup, ia juga turut membantu suaminya untuk
mensejahterakan kehidupan yang layak buat putra putrinya.
wanita ini dulunya tinggal di kampung halaman suaminya, di Tanjungbatu. Beberapa
tahun Beliau hidup menumpang di rumah
mertuanya, hingga akhirnya berkat perjuangan suami istri itu dapat mendirikan
rumah yang layak bagi keluarganya, fasilitas yang memadai bahkan bisa di
katakan hidupnya serba berkecukupan.
Tapi kebahagiaan yang di raihnya dengan susah payah itu kini hilang,
mungkin benar apa yang di katakan orang bahwa “Roda itu Berputar” .
seiring dengan bergantinya tahun suaminya sering sakit – sakitan, semua
yang di milikinya satu persatu habis terjual untuk membiayai pengobatan
suaminya.
Akhir 2009 suami istri ini memutuskan pindah ke Tanjungpinang untuk mengadu
nasib di kota Gurindam ini, tapi takdir mengatakan lain, berbagai cobaan ia
hadapi, suaminya keluar masuk rumah sakit tentu ini memakan biaya yang lumayan
mengguras saku, bermacam usaha telah di lakukan, dari pengobatan medis sampai
pengobatan tradisional. Usaha yang ia geluti belum berjalan lancar, tapi
keadaan ini tidak membuat wanita ini patah semangat.
Pertengahan tahun sekitar bulan Juli 2010 lalu suaminya menghembuskan nafas
terakhir di RSUD Tanjungpiang, isak tangis tak terkira di malam itu, tampak
raut penyesalan di wajah anak – anaknya.
Wanita itu sempat larut dalam kesedihan begitu pula anak – anaknya, akan
tetapi wanita itu tidak mau terlalu lama larut dalam kesedihan, di dalam
kesedihannya ia masih berfikir bagaimana cara membahagiakan anak – anaknya.
Lalu ia menjual rumah hasil jerih payahnya dikampung untuk menghidupi dan
meneruskan usahanya di Tanjungpianag, akan tetapi berbagai bencana menerpa
wanita itu, Beliau di tipu oleh kenalannya dengan bisnis yang di janjikan oleh
kenalannya itu, dan beliau tertipu puluhan juta rupiah, kejadian ini sempat
membuat wanita ini ngedrop, akan tetapi kebersamaan yang di miliki keluarganya
membantu memulihkan semangat wanita ini. Lalu wanita ini memutuskan untuk fokus
berjualan dan akhirnya usaha beliau kini berjalan lancar, walaupun hidupnya
kini tak berkecukupan seperti dulu, tapi paling tidak ia bisa menyekolahkan dan
membantu anak – anaknya membiayai uang semester anaknya yang duduk di bangku
perkuliahan, dalam usianya yang separuh baya
wanita itu tersenyum bangga. “ Saya yakin, saya akan meliahat anak saya
sukses kedepannya.” Ujar wanita separuh baya itu.
Komentar
Posting Komentar